Re: Laila & Majnun (Novel Epos Nizhami)
Post by pecinta
Kabar tentang kematian Laila menyebar ke segala
penjuru negeri dan, tak lama kemudian, berita kematian
Lailapun terdengar oleh Majnun. Mendengar kabar itu,
ia pun jatuh pingsan di tengah-tengah gurun sahara dan
tetap tak sadarkan diri selama beberapa hari. Ketika
kembali sadar dan siuman, ia segera pergi menuju desa
Laila. Nyaris tidak sanggup berjalan lagi, ia menyeret
tubuhnya di atas tanah. Majnun bergerak terus tanpa
henti hingga tiba di kuburan Laila di luar kota. Ia
berkabung dikuburannya selama beberapa hari.
Ketika tidak ditemukan cara lain untuk meringankan
beban penderitaannya, per1ahan-lahan ia meletakkan
kepalanya di kuburan Laila kekasihnya dan meninggal
dunia dengan tenang. Jasad Majnun tetap berada di atas
kuburan Laila selama setahun. Belum sampai setahun
peringatan kematiannya ketika segenap sahabat dan
kerabat menziarahi kuburannya, mereka menemukan
sesosok jasad terbujur di atas kuburan Laila. Beberapa
teman sekolahnya mengenali dan mengetahui bahwa itu
adalah jasad Majnun yang masih segar seolah baru mati
kemarin. Ia pun dikubur di samping Laila. Tubuh dua
kekasih itu, yang kini bersatu dalam keabadian, kini
bersatu kembali.
Konon, tak lama sesudah itu, ada seorang Sufi bermimpi
melihat Majnun hadir di hadapan Tuhan. Allah swt
membelai Majnun dengan penuh kasih sayang dan
mendudukkannya disisi-Nya.Lalu, Tuhan pun berkata
kepada Majnun, "Tidakkah engkau malu
memanggil-manggil-Ku dengan nama Laila, sesudah engkau
meminum anggur Cinta-Ku?"
Sang Sufi pun bangun dalam keadaan gelisah. Jika
Majnun diperlakukan dengan sangat baik dan penuh kasih
oleh Allah Subhana wa ta’alaa, ia pun bertanya-tanya,
lantas apa yang terjadi pada Laila yang malang? Begitu
pikiran ini terlintas dalam benaknya, Allah swt pun
mengilhamkan jawaban kepadanya, "Kedudukan Laila jauh
lebih tinggi, sebab ia menyembunyikan segenap rahasia
Cinta dalam dirinya sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar